CERITA PENDEK "KEBAHAGIAAN PASTI AKAN DATANG"
KEBAHAGIAAN
PASTI AKAN DATANG
Sejak kecil keinginan Satek menjadi seorang tentara sangatlah
besar.Sejak sekolah di bangaku SD dia sanagatlah luar biasa,dia selalu menjadi
yang terbaik di antara teman temannya.Sejak SD ia pun selalu menyisihkan
sebagian uang jajannya untuk di tabung di dalam suatu bumbung yang terbuat dari
bambu yang di lubangi.Ia pun terkenal menjadi seseorang yang rajin.
Suara ayam berkokok di padi hari yang membuat satek terbangun dari
mimpi yang menghiasi tidurnya.Ia segera bersiap untuk bergegas pergi ke
sekolahan untuk mewujudkanmasa depan yang cerah.Begitu pula dengan orang tua
Satek yang pergi untuk mencari rezeki.Bapaknya yang menjadi tukang sol sepatu
yang hanya setiap hari pendapatannya RP.50.000;.
Setelah jam menunjukan pukul 14.00 bel pulang berbunyi.Berbeda
dengan yang lain Satek pulang dari sekolahan selalu berlari sampai di rumah
.Sesampainya di rumah selalu pergi kesungai untuk berlatih berenang.
Pada suatu hari sebelum berangkat ke sungai Satek berpamitan kepada
Ibunya yang sedang membuat sapu dari serabut kelapa.
“Mak...Satek
mau pergi ke sungai mau latihan renang”
“Gak usah Tek
percumah saja kamu latihan tiap hari,mau jadi tentara mau uang dari mana?”
Namun Satek
tidak menjawabnya dia langsung keluar dari rumah dan berlari untuk sampai
kesungai.Satek sangat sedih mendengar perkataan ibu seperti itu.Di tengah
perjalannan untuk samapai kesungai Satek bertemu dengan teman-temannya yang
seang asyik tongkrongan di warung.Mereka mengejek Satek dengan kata-kata yang
menyakitkan.
“Tek percumah
Tek kamu latihan tiap hari seperti itu kamu tidak akan bisa jadi tentara
oragtuamu itu cuma pekerja suruhan”
Namun Satek
mengabaikan ejekan tersebut dan tetap berlari dengan gagah perkasa.Sesampainya
di sungai dia tidak langsung berenang seperti biasanya.Satek duduk di pinggir
sungai sambil merenung dan berbicara di dalam hatinya.
“iya juga ya
apa bisa saya jadi tentara saya hanya seorang yang berasal dari keluarga yang
tidak mampu”
“sudah ah
nggak penting saya pasti bisa yang penting berusaha”
Setelah merenung dia langsung berlatih berenang dengan
semangatnya.Setelah selesai berenang dia langsung pulang dan sesampainya di
rumah dia dia berlatih push-up,pull-up dan sit-up.Hari-hari Satekpun hanya
seperti itu.
Hari demi haripun sudah berlalu hari kelulusan SMA pun sudah berlalu
dia mendapatkan nilai UN terbaik se SMA.Dia pun mulai mempersiapakan
persyaratannya untuk mendaftan menjadi Tentara.Di suatu malam Satek berkumpul
dengan Bapak dan Ibunya di ruang Keluarga yang sederhana dan di temani suara
radio yang tidak jelas.
“Mak Pak saya
mau minta doa restu besok pagi saya mau berangkat test tentara”
“Nggak
pokoknya kamu nggak bolah ikut test mau biaya uang dari mana?”Kata Bapak Satek
“Saya ada
uang kok pak”jawab Satek
“Ya nggak
apa-apa pak yang pentingkan Satek ada uang”Sangkal Ibu
“Pokok nggak
usa....” ibu memotong perkataan Bapak
“Nggak
apa-apa pak besuk keputusan ada di tangan Satek mau berangkat atau tidak”
Satek sangat
bahagia karena apa yang sangat di cita-citakan Satek direstui orang tuanya.
Azan Shubuhpun berkumandang,Satek segera bangkit dari tidurnya untuk
shalat dan bersiap untuk berangkat mengikuti pendaftaran menjadi tentara.Jam menunjukan
pukul 05.00 Satekpun berangkat menggunakan angkutan umum yang ada di kotanya
tersebut.
Setelah seminggu di tempat test Satekpun pulang.Setelah 3 hari di
rumah hari-hari yang di tunggu datang pengumuman hasil test.Dan ternyata
Satekpun lolos test tersebut dan akhirnya dapat menjadi seorang tentara yang ia
dambakan dari kecil.