Unsur Intrinsik Novel Bumi Manusia
Film Bumi Manusia |
Unsur intrinsik Bumi Manusia. Novel berjudul Bumi Manusia adalah salah satu novel legenda terbaik di Indonesia yang merupakan karya dari seorang sastrawan legend Pramoedya Ananta Toer, yang diterbitkan pada tahun 1980.
Novel Bumi Manusia merupakah salah satu novel yang sangatlah populer, bahkan cerita dari novel Bumi Manusia telah diangkat ke layar lebar dengan judul yang sama yaitu Bumi Manusia, yang dirilis pada tahun 2009, yang di bintangi oleh Mawar de Jongh sebagai Annelies dan Iqbaal Ramadhan sebagai Minke.
Sinopsis novel Bumi Manusia menceritakan tentang kisah dari seorang pemuda pribumi yang biasa dipanggil sebagai Minke. Dia adalah salah seorang pribumi yang belajar di HBS (Hogere Burger School) yang merupakan sekolah menengah umum untuk para kaum Belanda dan priyayi. Di masa mudanya Minke jatuh cinta kepada Annelies, seorang gadis cantik menawan yang bersifat kekanak-kanakan, putri dari Nyai Ontosoroh dan Herman Mellema. Kemudian kisah cinta mereka tumbuh di antara berbagai permasalahan sosial dan juga ketidakadilan di masa penjajahan Belanda.
Nah, itulah sedikit mengnai gambaran dari buku novel Bumi Manusia, namun disini saya tidak akan hanya membahas hal tersebut, tetapi topik utamanya yaitu mengenai analisi unsur instinsik buku novel Bumi Manusia.
Unsur intrinsik sendiri adalah berbagai unsur yang membangun suatu karya sastra, seperti tema, alur, penokohan, tokoh, sudut pandang, dan amanat, karena tenpa adanya suatu unsur intrinsik maka suatu karya sastra seperti novel tidak akan terbentuk dengan sempura.
Setelah mengerti apa itu unsur intrinsik, yuk, langsung saja berikut ini adalah unsur intrinsik novel Bumi Manusia lengkap dan singkat
Unsur Intrinsik Novel Bumi Manusia
Novel Bumi Manusia |
1. Tema Novel Bumi Manusia
Tema dalam unsur intrinsik novel bumi manusia yaitu bertemakan mengenai kisah cinta seorang pemuda dari keturunan Pribumi Jawa yang jatuh cinta dengan seorang gadis keturunan Belanda serta perjuangan mereka di tengah pergerakan Indonesia pada awal abad ke-20.
2. Alur Novel Bumi Manusia
Alur cerita dari buku novel bumi manusia yaitu menggunakan alur keras, yaitu akhir dari cerita novel bumi manusia tidak dapat ditebak. Pada awal cerita dan tengah cerita, para pembaca mungkin berpikir cerita akan berakhir dengan bahagia antara pernikahan Minke dengan Annelies, namin cerita justru berakhir dengan perpisahan antara Minke dan Annelies, yang mana Annelies harus pergi ke negaranya, Belanda, sedangkan Minke harus tetap berada di Hindia sebagai seorang Pribumi.
3. Tokoh dan Penokohan Novel Bumi Manusia
- Minke
• Minke adalah tokoh utama dalam cerita novel Bumi Manusia, ia adalah seorang pemuda yang cerdas, keturunan priyayi, berjiwa pribumi, siswa dari HBS, seorang yang baik, dan penyayang.
- Annelies Mellema
• Annelies adalah seorang putri keturunan dari orang belanda dan orang pribumi, ia adalah seorang yang cantik dengan sifat pendiam, manja, dan juga labil.
- Nyai Ontosoroh
• Nyai Ontosorh adalah seorang pribumi yang menjadi istri simpanan dari Herman Mellema seorang belanda. Nyai Ontosoroh adalah seorang yang mandiri, bijaksana, baik, tegas, bijaksana, cerdas, dan tegar.
- Herman Mellema
• Herman Mellema adalah seorang Belanda yang menjadi ayah dari Annelies Mellema, ia mempunyai sifat yang kaku, pemarah, dan kasar.
- Robert Mellema
• Robert Mellema adalah anak pertama dari hubungan anatara Nyai Ontosorh dan Herman Mellema, yang menjadikan Robert Mellema sebagai kakak kandung dari Annelies. Robert Mellema adalah seorang yang egois, pemarah, pembeni, dan tak bermoral.
- Robert Surhorf
• Robert Surhorf adalah teman sekelas dari Minke di HBS. Robert Surhorf adalah seorang Belanda yang mempunyai sifat pembenci dan pengecut.
4. Latar Novel Bumi Manusia
• Latar tempat novel Bumi Manusia:
- Latar tempat novel Bumi Manusia berlatar di Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia.
• Latar waktu novel Bumi Manusia:
Latar waktu novel Bumi Manusia berlatar pada tahun 1889 atau sekitar abad ke-19 pada masa pemerintahan Belanda, yang menggambarkan perkembangan Minke dari masa kecil hingga dewasa.
• Latar suasana novel Bumi Manusia:
Latar suasana novel Bumi Manusia memiliki suasan yang bercampur aduk, baik senang, sedih, tegang, dan genting.
5. Sudut Pandang Novel Bumi Manusia
Pada novel Bumi Manusia menggunakan sudut pandang orang pertama pelaku utama, dengan menggunakan kata aku seperti kutipan di bawah ini:
"Aku tunggutunggu meledaknya kemarahan Nyai krena pujipujian"
6. Gaya Bahasa Novel Bumi Manusia
Gaya bahasa yang digunakan pada novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer merupakan gaya bahasa Indonesia yang sederhana dan mudah dipahami. Gaya bahasa tersebut menggambarkan kehidupan dan perjuangan masyarakat Indonesia pada masa penjajahan Belanda, serta menceritakan tentang perjuangan Minke, tokoh utama dalam novel tersebut, dalam mencari keadilan dan kebenaran. Ada juga penggunaan bahasa Jawa dan Belanda dalam novel ini, terutama dalam dialog-dialog yang melibatkan karakter-karakter yang berasal dari kelas sosial yang berbeda.
7. Amanat Novel Bumi Manusia
Amanat pesan yang terdapat di novel Bumi Manusia, yaitu pengarang ingin menyampaikan agar para pemuda-pemudi untuk tetap mempunyai semangat untuk terus belajar, berjuang, dan semangat untuk memperjuangkan sesuatu yang berharga, serta penulis juga menyampaikan mengania pentingnya perjuangan manusia untuk meraih kemerdekaan, kebebasan, dan hak-hak asasi manusia.
Selain itu, penulis juga ingin menggambarkan betapa sulitnya perjuangan tersebut dan bagaimana pengorbanan yang harus dilakukan oleh manusia untuk meraihnya. Selain itu, novel ini juga menggambarkan bagaimana kekuasaan Kolonial Belanda memperlakukan masyarakat pribumi di Indonesia dan betapa pentingnya perjuangan untuk merdeka dari kekuasaan tersebut.
Secara keseluruhan, novel Bumi Manusia merupakan sebuah karya yang berisi tentang perjuangan manusia untuk meraih kemerdekaan, kebebasan, dan hak-hak asasi manusia. Melalui tokoh utama Minke, penulis berusaha menggambarkan betapa pentingnya perjuangan tersebut dan bagaimana pengorbanan yang harus dilakukan oleh manusia untuk meraihnya. Novel ini juga menyajikan latar waktu dan tempat yang konkret, serta menggunakan bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahami oleh pembaca.
Iya, itulah artikel mengenai unsur intrinsik dari novel Bumi Manusia. Jadi kesimpulannya, unsur intrinsik yang terdapat dalam novel Bumi Manusia meliputi alur cerita yang mengisahkan perjalanan hidup Minke, latar yang berlokasi di Jawa pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20, tokoh-tokoh yang memiliki watak dan sifat yang kompleks, serta tema yang menggambarkan perjuangan manusia untuk meraih kemerdekaan dan mencapai martabat yang sama di mata masyarakat.
Semua unsur tersebut membentuk jiwa atau esensi dari novel Bumi Manusia yang membuat novel ini menjadi salah satu novel Indonesia yang cukup populer dan menarik untuk dibaca. Semoga informasi ini bermanfaat dan terima kasih.
Baca Juga: